X

Dia Memberi Semua Nafkahnya

Bacaan: Lukas 21:1-4

1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 3 Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Meditasi:

Kasih sejati tidaklah melakukan perhitungan – kasih sejati memberi dengan royal! Yesus menekankan maksud tersebut ke hadapan para murid-Nya saat mereka sedang duduk di Bait Allah dan memperhatikan orang-orang yang sedang mendermakan hartanya. Yesus memuji seorang janda miskin yang memberikan derma sebesar dua peser sebagai kontras dari orang kaya yang memberikan lebih dari yang diberikan janda tersebut. Bagaimana seseorang yang kurang berkecukupan bisa disebutkan memberi lebih banyak daripada mereka yang berkelimpahan harta? Jawaban Yesus sederhana saja – kasih itu jauh lebih berharga daripada emas atau kekayaan!

Yesus mengajarkan bahwa pemberian yang sejati adalah berasal dari hati. Suatu pemberian yang diberikan dengan tujuan ketamakan atau hanya untuk dilihat orang lain akan kehilangan nilainya. Namun pemberian yang berasal dari kasih, dengan roh kemurahan hati dan pengorbanan, adalah tak ternilai. Jumlah atau ukuran pemberiannya dianggap tidak bisa dibandingkan dengan pengurbanan si pemberi. Si janda miskin bisa saja menyimpan satu peser (dari dua peser yang diberikannya) , tetapi ia merelakan semua yang ia miliki itu! Yesus memuji seseorang yang mau memberikan seluruh hartanya yang hanya sedikit – karena memang cuma itulah segala yang dimilikinya, seluruh nafkahnya.

Apa yang kita dermakan mungkin terlihat sangat sedikit dan tidak berharga banyak, namun jika kita memberikan semua yang kita miliki demi Tuhan, tak peduli nilainya tidak berarti, maka Tuhan akan menghargainya dengan cara yang mungkin tanpa kita sadari.

Renungkanlah, apakah kita pun sudah menyatakan kasih dan syukur atas segala yang sudah Tuhan berikan?

“Tuhan Yesus, kasih-Mu tidak mengenal batas dan Engkau memberi tanpa berkecuali. Semua yang ku miliki adalah berasal dari Engkau. Semoga aku pun sanggup memberi tanpa pamrih dan dengan suka hati sebagai ungkapan syukur atas semua yang telah Engkau berikan. Ambillah hidupku dan semua yang ku miliki – anugerah-anugerahku, talentaku, waktu dan semua sumber daya ku – dan gunakanlah semuanya sesuai kehendakMu.”

Frans: ...hanyalah seorang yang dalam perjuangan memperbaiki dan menata diri sendiri. Semoga website ini memberi inspirasi yang baik kepada para pembacanya. Amin.