Pagi ini Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostoliknya di Asia Oseania, Ia meninggalkan Indonesia dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Port Moresby, Papua Nugini, Jumat (6/9). Bapa suci yang menaiki pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900Neo dengan nomor penerbangan GA-7780 akan menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam.
Menarik pada akhir Misa Kudus di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Paus Fransiskus berulang kali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan instrumen pemerintah Indonesia tanpa terkecuali atas penerimaan yang baik terkait kunjungan apostolik ke Indonesia. Akan tetapi sebaliknya, Indonesia yang berterima kasih atas kunjungan Paus Fransiskus yang memberikan banyak pesan penuh makna bagi umat Katolik dan Masyarakat Indonesia.
Kunjungan Bapa Suci yang dihitung hanya sekitar 70 jam-an atau 3 hari efektif membuat geger seantero negeri bahkan sampai ke ujung dunia. Keteladannya soal kesederhanaannya sungguh mengena di hati masyarakat Indonesia.
Sebut saja mulai dari pesawat komersil yang Paus gunakan, tempat tinggal yang dipilih, jenis mobil yang digunakan selama kunjungan sampai pada penggunaan sepatu dan aksesoris jam tangan yang tidak henti viral di media sosial. Semuanya mencerminkan satu kata, yakni sederhana.
Dalam banyak kesempatan Paus juga berpesan untuk tidak menjadi manusia yang serakah, dan harta tidak selalu menjadi yang terpenting dalam kehidupan ini.
“Indonesia adalah negara besar, mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat, keberagaman yang sangat kaya, yang tercermin pula dalam keanekaragaman ekosistem dan lingkungan sekitarnya, dan jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati,” kata Paus Fransiskus saat berpidato di Masjid Istiqlal, Kamis (5/9).
Menyapa Masyarakat
Penerbangan Paus Fransiskus ke Papua Nugini terhitung cukup terlambat, semula Paus dijadwalkan take off pada pukul 09.50 WIB namun pada kenyataannya baru terbang pada pukul 10.40 WIB. Hal ini bukan tanpa alasan, pun berpacu dengan waktu, beberapa kali Bapa Suci tetap minta untuk berhenti karena ingin menyapa masyarakat.
Memang sejak pagi masyarakat telah memenuhi jalanan di Kedutaan Vatikan untuk Indonesia dan beberapa bagian jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Selain menyapa masyarakat, Paus Fransiskus berhenti untuk memberkati anak-anak yang sudah menunggu di pinggir jalan.
Para petugas bandara yang berkesempatan berada beberapa jengkal saja di sekitar Paus Fransiskus tak luput mendapatkan sapaan bahkan berkat dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang usianya sudah mencapai 87 tahun itu.
Terima kasih Paus Fransiskus, pun di tengah kondisi yang renta semangat sukacita dan teladan kesederhanaan masih dan terus engkau praktikan dalam keseharian. Selamat melanjutkan kunjungan apostolik!
sumber : Terima Kasih Paus Fransiskus • Berita Umat (bmvkatedralbogor.org)